Pasukan Paskibraka Berjumlah 30 orang Pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan, Camat Jayaloka Menjadi Pergunjingan Masyarakat


Musi Rawas, Warta Silampari -  Diduga Camat Jayaloka Ali Aman, tidak mengerti jumlah dan susunan pasukan pengibar Bendera Merah Putih,  pada acara sakral peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati pada tanggal 17 Agustus setiap tahunya.


Pasukan pengibar Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus tahun 2023 di lapangan Budi Utomo Kecamatan Jayaloka, kabupaten Musi Rawas , Provinsi Sumsel hanya berjumlah sekitar 30 orang anggota, yang seharusnya  berjumlah 70 orang anggota Paskibraka dengan susunan ( 17, 8, 45. ).Bahkan banyak pihak sekolah yang tidak diikutsertakan pada pelaksanaan upacara tersebut.


Masalah kurangnya anggota paskib yang hanya berjumlah 30 orang ini menjadi pergunjingan di tengah kalangan masyarakat kecamatan Jayaloka. Sehingga menimbulkan pertanyaan ditengah kalangan masyarakat, ada apa dan kenapa terjadi momen yang tidak baik pada saat perayaan hari kemerdekaan di lapangan Budi Utomo Kecamatan Jayaloka pada tahun ini.


Apakah seorang camat tidak paham arti dan makna  Proklamasi sebuah kemerdekaan, yang diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa Indonesia dengan pengorbanan nyawa dan pertumpahan darah, sehingga dengan mudahnya merubah dan menyalahi aturan susunan dan mengurangi anggota Paskib.


Timbul pertanyaan dihari dan  dibenak para masyarakat jayaloka,  apa maksud dan tujuan dalam pengurangan anggota Paskib tersebut. Tak sedikit yang menduga bahwa dengan dikuranginya jumlah anggota pasukan Paskib, maka anggaran dana untuk kegiatan para anggota Paskib bukan tidak mungkin akan dikurangi juga. 


Dengan banyak kejadian - kejadian yang janggal dan aneh semenjak camat baru ini, masyarakat berharap kepada pihak pemerintah Pemkab Musi Rawas untuk segera melakukan pemanggilan terkait permasalahan tersebut jika perlu diganti dengan camat lain yang bisa membawa nama baik dan kemajuan untuk kecamatan Jayaloka.


Beberapa orang masyarakat kecamatan Jayaloka mengatakan kepada awak media, " jangan lamo igo camat model ini di Jayaloka, rusak susunan Jayaloka. Ngapo seolah - olah kito wong Jayaloka nak dibodoh - bodohi oleh camat. Baru sekarang lah camat aneh di Jayaloka ini. " Ujar beberapa orang warga. 


Bahkan sangat ramai dan geru gunjingan yang diunggah di beranda FB para masyarakat Jayaloka di media sosial, tentang kekecewaan mereka terhadap prilaku dan kinerja camat  baru Jayaloka tersebut, sehingga di kolom komentar dibanjiri berbagai komentar yang kurang baik terhadap Ali Aman selaku camat Jayaloka. 


                     Red Warta Silampari 

                         Ari Supriyanto

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama